Jumat, 05 Oktober 2012

NIKOTIN



Nikotin adalah obat yang bersifat adiktif, sama seperti kokain dan heroin. Bentuk nikotin yang paling umum adalah tembakau, yang dihisap dalam bentuk rokok, cerutu, dan pipa.  Tembakau juga dapat digunakan sebagai tembakau sedotan dan dikunyah (tembakau tanpa asap). Walaupun kampanye tentang bahaya merokok sudah menyebutkan betapa berbahayanya merokok bagi kesehatan tetapi pada kenyataannya sampai saat ini masih banyak orang yang terus merokok. Hal ini membuktikan bahwa sifat adiktif dari nikotin adalah sangat kuat.
Secara perilaku, efek stimulasi dari nikotin menyebabkan peningkatan perhatian, belajar, waktu reaksi, dan kemampuan untuk memecahkan masalah. Menghisap rokok meningkatkan mood, menurunkan ketegangan dan menghilangkan perasaan depresif. Pemaparan nikotin dalam jangka pendek meningkatkan aliran darah serebral tanpa mengubah metabolisme oksigen serebral, tetapi pemaparan jangka panjang akan disertai dengan penurunan aliran darah serebral. Berbeda dengan efek stimulasinya pada sistem saraf pusat, bertindak sebagai relaksan otot skeletal. Komponen psikoaktif dari tembakau adalah nikotin. Nikotin adalah zat kimia yang sangat toksik. Dosis 60 mg pada orang dewasa dapat mematikan, karena paralisis ( kegagalan ) pernafasan.

4 komentar:

  1. bagaimana mengidentifikasi senyawa nikotin pada tembakau ??


    mohon komtarnya..^_-

    BalasHapus
  2. Tembakau mengandung alkaloid nikotin yang berdampak buruk bagi kesehatan manusia juga sangat beracun bagi serangga sehingga nikotin dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagi insektisida penggerek batang padi.

    Dalam penelitian, dilakukan isolasi nikotin dari daun tembakau kering dengan cara soxhletasi menggunakan pelarut metanol kemudian dilakukan penggaraman dengan asam dan ekstraksi alkaloid dengan basa. Ekstrak yang diperoleh kemudian dimurnikan dengan KLT, dan kromatografi kolom. Setelah itu dianalisis menggunakan IR, UV, dan GC-MS. Ekstrak tembakau yang lain diuji efektivitasnya sebagai insektisida penggerek batang padi dengan cara disemprotkan ke persemaian padi dengan konsentrasi yang bervariasi.
    Dari hasil analisis KLT menggunakan larutan pengembang metanol didapatkan harga Rf = 0,725. Hasil analisis spektra IR menunjukkan adanya gugus amina tersier aromatis, gugus metil, gugus amina tersier alifatis, dan ikatan C-H aromatis. Hasil kromatogram GC-MS menunjukkan senyawa nikotin muncul pada puncak dengan waktu retensi = 9,245 s dan indeks kemiripan 63 %, hal ini menunjukkan bahwa dalam daun tembakau terdapat alkaloid nikotin. Hasil dari spektrofotometer UV menghasilkan panjang gelombang maksimum 206 nm yang menunjukkan adanya kearomatisan dari cincin piridin dalam nikotin. Ekstrak tembakau yang lain digunakan untuk uji efektivitas terhadap hama penggerek batang padi, dengan cara disemprotkan tanaman padi yang di dalamnya terdapat penggerek batang padi, didapatkan Fhitung = 19.061 dan Ftabel = 3.48. Karena Ftabel < Fhitung maka Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu konsentrasi ekstrak daun tembakau mempengaruhi efektivitasnya sebagai insektisida penggerek batang padi.

    BalasHapus
  3. Nikotin adalah suatu jenis senyawa kimia yang termasuk ke dalam golongan alkaloid karena mempunyai sifat dan ciri alkaloid.

    Alkaloid nikotin mengalami proses metabolisme, yaitu suatu proses dimana nikotin mengalami perubahan struktur karena adanya senyawa–senyawa kimia di sekitarnya. Proses metabolisme nikotin dalam tembakau disajikan
    dalam gambar https://lh6.googleusercontent.com/-cDuTMnRmVuM/TYQGUkK7IdI/AAAAAAAAAMA/dNuP2pyFJ2Q/metabolisme+nikotin.png

    Nikotin dapat disintesis dari sebuah asam amino yaitu ornitin. Biosintesis nikotin dari asam amino ornitin dapat dibuat skema
    http://1.bp.blogspot.com/-UjDauIoYaUM/T_kYaUF_UuI/AAAAAAAAACI/Wv11SAKmtXg/s1600/444.png

    BalasHapus
  4. Ekstraksi dan Identifikasi
    Susanna,(2003), melakukan Pengukuran kadar nikotin dilakukan dengan
    menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi per batang rokok.
    Wu, et al.,(1998) melakukan identifikasi nikotin dalam daun tembakau
    dengan menggunakan supercritical fluid chromatography–ion mobility
    detector (SFC–IMD). Nikotin diekstraksi dari daun tembakau 0.6784 g
    dengan menggunakan kloroform 10 ml dalam sonicator selama 2 jam,
    ekstrak disaring dengan PTFE filter 0.4-mm. dipisahkan dengan metode
    SFC dan penentuannya dengan metode IMD menggunakan pembanding
    Nikotin murni (Sigma).
    Metode SFC-IMD dapat digunakan untuk memisahkan dan menentukan
    nikotin dari daun tembakau karena sederhana, selektif, dan cepat.

    BalasHapus